2.802 Siswa SMA/MA Inhu Tuntas Ikuti UN, Roze Warsal: Tidak Ada Yang Mengulang

2.802 Siswa SMA/MA Inhu Tuntas Ikuti UN, Roze Warsal: Tidak Ada Yang Mengulang
Gubri saat meninjau UN SMA di Inhu beberapa waktu yang lalu
INHU - Panitia ujian nasional (UN) rayon Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) memastikan bahwa dari 2.802 orang siswa tingkat SMA yang mengiuti ujian, tidak ada yang mengulang. Sehingga dengan kondisi itu, pelaksanaan UN tinggal menunggu hasil dari pusat.
 
Bahkan, lembaran jawaban ujian nasional (LJUN) bagi sekolah yang menyelenggarkan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP) telah disampaikan ke posko provinsi yang dipusatkan di Hotel Mutiara Merdeka Pekabaru pada Kamis (13/4). 
 
‘’Alhamdulillah, pelaksanaan UN secara umum berjalan lancar dan tidak ada siswa yang mengulang,” ujar Ketua Panitia UN Rayon Kabupaten Inhu Drs Roze Warsal, Jumat (14/4).
 
Menurutnya, ujian susulan bagi peserta UN biasanya disebabkan oleh sakit dan halangan yang tidak bisa ditinggalkan. Namun dalam pelaksanaanya tidak ada siswa yang sakit atau berhalangan tetap selama pelaksanaan UN. Bahkan, salah seorang siswa di Air Molek Kecamatan Pasir Penyu yang sebelumnya mengalami sakit, masih bisa hadir untuk mengikuti UN.
 
Untuk hasil UN, baik yang menyelenggarakan UNBK maupun UNKP diperkirakan baru dapat diketahui sekitar satu bulan ke depan. Karena pemeriksaan terakhir dilakukan oleh panitia di tingkat nasional. ‘’Biasanya, hasil UN disampaikan kepada masing-masing sekolah,” ungkapnya.
 
Penetapan lulus bagi siswa sambungnya tetap menjadi kewenangan sekolah. Namun demikian, bagi siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tetap mengacu kepada nilai UN.
 
Artinya, perguruan tinggi tetap menjadikan nilai UN sebagai pertimbangan, walaupun sebelumnya siswa dinyatakan lulus.
 
Kedepan harapnya, pelaksanaan UN di Kabupaten Inhu hendaknya dilaksanakan dengan sistim UNBK. Karena, pelaksanaan UNBK jauh lebih simpel dibanding pelaksanaannya menggunakan sistim UNKP.
 
Sehingga kepada masing-masing sekolah, dari jauh-jauh hari sudah mulai merancang dan memprogramkannya. Karena saat ini baru 10 sekolah yang terdiri dari 5 SMA, 4 SMK dan 1 MA yang baru melaksanakan UNBK. Sedangkan dibandingkan dengan jumlah sekolah yang ada, belum sebanding yakni 42 SMA dan SMK serta 15 MA.
 
Dari sekolah yang ada, nilai bisa menyelenggarakan UNBK. Namun dirinya menilai hanya untuk SMKN 1 Batang Cenaku yang posisi jauh kedalam yang akan sulit menyelenggarakan UNBK. “Kendala di SMKN 1 Batang Cenaku hanya akibat jaringan internet. Kalaupun dibangun tower jaringan internet, terpaksa harus tinggi,” terangnya.
 
 
 
 
Sumber: riaupos.co
editor: redaksi

Berita Lainnya

Index